Diberkahi oleh alam dengan kandungan nutrisi-nutrisi, Matcha adalah teh hijau Jepang yang paling tradisional
MATCHA
Matcha digunakan untuk upacara teh tradisional di Jepang, dan di jaman dahulu terbuat dari daun teh yang berasal dari tanaman teh yang sangat tua – berumur lebih dari 100 tahun. Matcha juga dimanfaatkan di dalam pembuatan kue tradisional Jepang dan berbagai hidangan lezat lainnya. Keunikan lain dari Matcha adalah seluruh daun tehnya ikut dikonsumsi, tidak seperti Sencha atau teh lainnya.
ASAL USUL TEH
Matcha merupakan simbol utama di budaya tradisional Jepang. Kini dengan bangga, Jepang berbagi kebaikan teh hijau kepada budaya kuliner dunia.
Teh pertama kali diperkenalkan kepada seorang utusan dari sekelompok biksu Jepang yang diutus ke Cina pada masa Dinasti Tang. Pada beberapa kesempatan, utusan-utusan ini didampingi oleh para ulama Buddha Jepang terkemuka, seperti Saicho dan Kukai. Biksu-biksu Buddha ini membawa kembali biji teh dari Tang Cina, yang kemudian dikenal dalam sejarah sebagai asal usul teh di Jepang.
Pada tahun 1191, di awal zaman Kamakura (1185-1333), Eisai, pendiri sekte Rinzai dari Buddhisme Zen, membawa kembali biji teh jenis baru ke Kyoto dari Dinasti Sung Cina. Pada tahun 1214, Eisai menulis buku pertama tentang teh di Jepang, “Kissa Yojoki” (Bagaimana Cara untuk Tetap Sehat dengan Minum Teh). Menurut catatan pada abad pertengahan Azumakagami, Eisai mengetahui bahwa Shogun, Minamoto no Sanetomo, kecanduan alkohol, dan mengirim bukunya ini sebagai hadiah kepada Shogun.
Buku Eisai, Kissa Yojoki, berperan penting dalam penyebaran budaya teh di Jepang. Pada akhir zaman Kamakura, praktik Tocha (Kompetisi Teh) yang berasal dari dinasti Song – Selatan Cina, menjadi populer di kalangan kelas Samurai dan pertemuan-pertemuan minum teh menjadi hal biasa. Upacara minum teh dengan cepat menyebar, termasuk Chakabuki. Di akhir abad ke 15 hingga akhir abad 16, ahli teh seperti Sen no Rikyu mengembangkan upacara minum teh baru, yang disebut sebagai Wabicha. Gaya upacara minum teh ini memperoleh pengikut yang kuat di antara kaum Samurai dan merupakan asal usul dari upacara minum teh yang dipraktikkan pada masa kini.
Beberapa tahun belakangan, semakin banyak orang yang sadar akan kesehatan, popularitas makanan Jepang semakin berkembang di dunia. Matcha disebut secara khusus bermanfaat bagi kesehatan, mengingat seluruh daun tehnya secara utuh dikonsumsi oleh tubuh. Matcha merupakan bubuk daun teh yang enak dilihat Disebut demikian karena langsung dari perkebunan daun teh dikeringkan tanpa diremas, digiling dengan seksama hingga menjadi bubuk halus, di mana semua proses itu dilalui tanpa kehilangan warnanya yang cerah.
Kami bangga untuk berbagi info bahwa ITOEN adalah peng-ekspor teh hijau Jepang dengan volume terbesar di dunia.