sightseeingexpress

Danjiri Matsuri, Mengungkap Pesona Festival Menarik Kereta Danjiri di Jepang

Kalau bicara soal budaya dan tradisi, Jepang tampaknya tidak pernah mati. Meski maju secara peradaban dan teknologi, Jepang tidak pernah lupa akan sejarah yang membentuk bangsanya kini.

Meriahnya perayaan festival tradisional seperti Danjiri Matsuri atau Danjiri Festival menjadi salah satu bukti akan kebanggaan bangsa Jepang pada tradisi nenek moyang yang diturunkan dari generasi ke generasi. Tak ayal, Danjiri Festival pun bertransformasi menjadi sebuah ikon dan daya tarik wisata bagi siapapun yang berkunjung ke Jepang.

Apa Itu Danjiri Matsuri

Danjiri Matsuri merupakan festival tahunan yang diselenggarakan di berbagai kota di Jepang, terutama di prefektur Osaka. Festival ini dikenal karena atraksi utamanya, yaitu Danjiri yang diarak dengan kecepatan tinggi mengelilingi kota Kishiwada, Osaka.

Meski banyak yang menyebutnya sebagai kereta, Danjiri bukanlah sembarang kereta. Danjiri lebih mirip seperti kuil portabel berukuran besar dengan struktur yang indah dan megah. Kuil portabel ini dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit. Dalam perayaan Danjiri Matsuri, sebanyak puluhan hingga ratusan orang akan mendorong dan menarik danjiri melalui jalan-jalan kota dengan kecepatan tinggi.

Danjiri Matsuri adalah sebuah perayaan untuk menghormati para dewa sekaligus ajang persaingan antar-komunitas untuk menunjukkan keahlian dan keberanian mereka. Selama festival ini, para peserta juga memainkan musik tradisional dan menari untuk menghibur penonton.

Sebenarnya Danjiri Matsuri diselenggarakan dua kali dalam setahun, yakni pada pertengahan bulan September dan Oktober di beberapa kota, seperti City of Kobe, Haruki Town dan Kishiwada. Namun kalau kamu mencari yang paling meriah, kamu bisa coba menyaksikan Kishiwada Danjiri Matsuri.

Melacak Sejarah Danjiri Festival

Jejak sejarah Danjiri Festival bisa ditelusuri pada tahun 1703 di Kota Kishiwada. Pada masa itu, Kishiwada dipimpin oleh seorang daimyō bernama Okabe Nagayasu.

Baca Juga  Festival Gion Kyoto, 5 Fakta Menarik di Balik Tradisi Berusia 1000 Tahun Lebih

Karena panen sedang sulit, daimyō Kishiwada kala itu memutuskan untuk mengadakan sebuah festival yang dipersembahkan kepada dewi Shinto Inari, yang merupakan dewi padi dari Fushimi Inari-taisha, Kyoto. Bahkan Okabe Nagayasu juga membuka pintu Kastil Kishiwada agar penduduk setempat bisa ikut merayakan festival ini.

Berbahaya Namun Selalu Dinanti

Insiden kecelakaan adalah bagian yang tak terpisahkan dari Danjiri Festival. Dalam setiap perayaan Danjiri Festival, selalu ada risiko kecelakaan yang bisa berakhir fatal.

Peserta festival, terutama para pemuda setempat, bersaing untuk menjadi bagian dari tim yang menarik kereta Danjiri. Semangat persaingan seringkali mendorong mereka melewati batas fisik dan keamanan. Kecepatan tinggi, manuver yang berani, dan kerumunan penonton yang bersemangat semakin meningkatkan risiko.

Meskipun insiden kecelakaan selalu menghantui Danjiri Festival, masyarakat Jepang selalu menantikan perayaan ini. Bahkan setiap tahunnya festival ini mampu menarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Nilai-Nilai Danjiri Festival

Meski berbahaya, kenapa banyak orang tetap ingin berpartisipasi dalam festival yang bisa membahayakan nyawa mereka? Di mata orang luar, wajar jika berpikir demikian. Namun jika ditanyakan ke orang Jepang, jawabannya terletak pada makna mendalam yang terkandung dalam Danjiri Festival.

Danjiri Festival bukan hanya sekadar perayaan atau ajang seru-seruan. Ini adalah cara bagi masyarakat setempat untuk menghormati tradisi dan mewariskannya kepada generasi berikutnya.

Festival ini memupuk semangat gotong royong dalam komunitas, mempererat hubungan antara generasi muda dan lansia, serta mengajarkan nilai-nilai seperti ketahanan, keberanian, dan pengabdian.

Bagi banyak peserta, mengambil bagian dalam Danjiri Festival adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat dan cara untuk menjaga warisan budaya Jepang. Mereka menganggap risiko yang ada sebagai pengorbanan yang wajar demi melestarikan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Baca Juga  Panas Ekstrim di Asia Tenggara, Apa Dampaknya untuk Kesehatan?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No 1 Unsweetened RTD Green Tea Brand in The World