5 Mitos Diabetes yang Terbukti Keliru, Ini Fakta Sebenarnya

Di tahun 2020, Indonesia mencatat sebanyak 10,7 juta jiwa masyarakat Indonesia terdiagnosis menderita diabetes. Jika dibandingkan dengan total jumlah penduduk Indonesia, angka tersebut memang tidak seberapa. Namun perlu dicatat, itu semua hanyalah yang tercatat. Masih ada banyak penderita diabetes yang belum tercatat, bahkan tidak sedikit diantaranya yang tidak tahu bahwa dirinya menderita diabetes.

Jumlah penderita diabetes yang terus meningkat tentu menimbulkan kekhawatiran. Gaya hidup sehat pun menjadi satu-satunya jalan untuk menekan risikonya. Sayangnya, tidak semua informasi bisa dipercaya. Beberapa informasi bahkan hanya sekedar mitos belaka.

1. Hanya orang gemuk yang menderita diabetes
Hal ini hanya setengah benar. Diabetes terjadi akibat kadar gula darah yang terlalu tinggi. Salah satu penyebab gula darah tinggi adalah konsumsi makanan tinggi kalori, khususnya gula sederhana yang juga turut berkontribusi menyebabkan obesitas. Namun faktanya, ada juga penderita diabetes yang tubuhnya kurus.

Baik itu gemuk atau kurus, jika gaya hidupnya tidak sehat atau terlalu banyak mengonsumsi gula sederhana dan jarang berolahraga, risiko diabetes pasti mengintai.

2. Diabetes pasti memiliki gejala
Sebenarnya diabetes memang bergejala. Akan tetapi, tidak semua penderita diabetes mengalami gejala berat. Sebagian besar diantaranya justru hanya mengalami gejala ringan, seperti mudah merasa haus, sering buang air kecil, mudah lapar hingga berat badan menurun. Karena gejala tersebut terlihat sangat umum, banyak orang yang tidak menyadari bahwa semua itu adalah tanda awal diabetes.

3. Jika orang tua diabetes, anaknya juga pasti mengalami hal yang sama
Harus diakui, diabetes memang menurun. Akan tetapi perlu dicatat, yang menurun di sini adalah risikonya, bukan penyakitnya.

Anak penderita diabetes memang lebih berisiko diabetes. Besarnya risiko ini akan meningkat hingga 50% jika kedua orang tua juga penyandang diabetes. Namun tentu saja, diabetes dapat dicegah. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, anak penderita diabetes tidak harus mengalami hal yang sama dengan orang tuanya.

Baca Juga  Manfaat Konsumsi Teh Hijau Oi Ocha yang Luar Biasa

4. Makanan bebas gula pasti aman untuk penderita diabetes
Gula memang punya kontribusi besar terhadap peningkatan kadar gula dalam darah. Namun perlu diingat, sebenarnya bukan semata-mata gulanya yang berbahaya. Meski bebas gula, hal tersebut tetap berisiko jika makanan atau minuman yang dikonsumsi punya indeks glikemik, kadar kalori dan lemak yang terlalu tinggi.

Agar lebih aman, penderita diabetes sebaiknya memang mengurangi asupan gula. Namun selain itu, perhatikan kandungan nutrisi dalam makanan yang akan dikonsumsi. Minimal, pastikan kandungan kalori dan lemaknya tidak terlalu tinggi.

5. Agar gula darah tidak drop, penderita diabetes tidak boleh berolahraga
Penderita diabetes sebenarnya justru dianjurkan untuk berolahraga secara rutin. Saat berolahraga, tubuh akan membakar kalori. Kadar gula darah pun jadi lebih terkendali. Hanya saja, penderita diabetes sebaiknya memeriksa kadar gula darahnya sebelum berolahraga.

Jika ingin berolahraga, sebaiknya pilih jenis olahraga yang ringan. Misalnya saja seperti berjalan kaki, senam, bersepeda atau berenang. Saat berolahraga, penderita diabetes hendaknya juga peka terhadap kondisi tubuhnya. Jika badan terasa tidak enak, sebaiknya segera hentikan aktivitas fisik yang tengah dilakukan.

Diabetes memang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Akan tetapi, penyakit ini masih dapat dicegah dan dampak buruknya masih dapat dikendalikan dengan menerapkan gaya hidup sehat secara holistik.

Selain diet gula, mengurangi karbohidrat sederhana dan lemak secara ketat, asupan makanan juga harus bergizi seimbang. Selain itu, olahraga juga harus dilakukan secara rutin dengan tetap mengikuti anjuran dari dokter.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *