Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober memang tidak dirayakan sebagai hari libur nasional. Namun harus diakui, semua putra putri bangsa sepakat bahwa Sumpah Pemuda merupakan salah satu momen penting yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.
Di hari Sumpah Pemuda, para pemuda berikrar mengakui tumpah darah yang satu, bangsa yang satu dan bahasa yang satu. Persatuan bangsa menjadi lebih lekat dibanding sebelumnya. Namun dibalik peristiwa bersejarah tersebut, ternyata ada beberapa fakta menarik yang mungkin belum semua orang tahu.
1. Awalnya tidak disebut sebagai “Sumpah Pemuda”
Teks yang kini dikenal sebagai “Sumpah Pemuda” awalnya belum memiliki nama. Bahkan saat dibacakan dalam kongres, teks tersebut belum memiliki nama sama sekali. Nama tersebut baru ditentukan beberapa hari setelah kongres selesai diselenggarakan.
2. Teks Sumpah Pemuda sudah dirumuskan sejak 2 tahun sebelumnya
Sumpah Pemuda memang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober tahun 1928. Meski demikian, teks tersebut sebenarnya sudah mulai dirumuskan 2 tahun sebelumnya, yakni pada resolusi Kongres Pemuda I yang berlangsung pada 2 Mei 1926. Pada saat itu, teks awalnya masih berbunyi.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Melayu.
Dalam teks awal tersebut, ada sedikit perdebatan terkait bahasa persatuan, yakni bahasa Melayu. Hingga pada akhirnya, para pemuda Indonesia sepakat mengganti poin bahasa persatuan menjadi “bahasa Indonesia”.
3. Bahasa Belanda masih mendominasi
Pada saat Kongres Pemuda II, bahasa Belanda masih mendominasi perbincangan. Bahkan pidato yang disampaikan oleh Siti Soendari juga dituturkan dalam bahasa Belanda. Begitu juga dengan notulen rapat kongres.
Pada saat itu, bahasa Indonesia belum banyak digunakan, bahkan belum ada secara resmi. Meski demikian, ada juga yang fasih bahasa Melayu yang nantinya menjadi akar bahasa Indonesia. Salah satunya adalah Mohammad Yamin. Beliau jugalah yang meramu ikrar Sumpah Pemuda.
4. Lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan tanpa syair
Lagu kebangsaan Indonesia yang diciptakan Wage Roedolf Soepratman berjudul Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan pada saat Kongres Pemuda. Namun karena acara tersebut dijaga ketat oleh kepolisian Belanda, lagu Indonesia Raya tidak dinyanyikan dengan syair dan hanya dimainkan dengan biola.
5. Peserta kongres banyak yang menggunting topi Eropa agar menyerupai peci
Bung Karno memperkenalkan peci sebagai identitas pergerakan nasional. Namun karena pada saat itu sulit menemukan peci di Hindia-Belanda, banyak peserta Kongres Pemuda yang menggunting pinggiran topi Eropa miliknya agar menyerupai peci.
6. Tidak ada kata merdeka
Pelaksanaan Kongres Pemuda II dijaga ketat oleh kepolisian Belanda. Peserta kongres juga tidak boleh menyerukan kata merdeka. Kata merdeka pun menjadi kata terlarang. Karena alasan ini jugalah lagu Indonesia Raya tidak dinyanyikan dengan syair dan tidak ada kata-kata “merdeka” sama sekali dalam teks Sumpah Pemuda.
7. Rumah berlangsungnya kongres kini menjadi Museum Sumpah Pemuda
Kongres Pemuda II dilangsungkan di rumah yang berlokasi di Jalan Kramat Raya No. 106 Jakarta Pusat. Pada saat itu, bangunan tersebut digunakan sebagai tempat mondok pelajar dan mahasiswa. Namun sejak tahun 1972, rumah tempat berlangsungnya kongres ditetapkan sebagai cagar budaya dan menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan memang sudah dilakukan puluhan, bahkan ratusan tahun sebelum Sumpah Pemuda. Meski demikian, Kongres Pemuda II mengubah segalanya dan membawa perjuangan bangsa Indonesia ke tingkat yang belum pernah dicapai sebelumnya. Jadi tidak berlebihan jika menyebut Sumpah Pemuda sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Referensi:
https://www.suaramerdeka.com/nasional/pr-041527836/10-fakta-menarik-tentang-sumpah-pemuda-yang-jarang-orang-tahu
https://www.jaringanprima.co.id/id/sejarah-dan-fakta-hari-sumpah-pemuda