Sampah terus berkembang menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Lahan tempat pembuangan sampah terus menyusut. Di sisi lain, jumlah sampah yang dibuang setiap harinya justru terus meningkat. Jika terus seperti ini, sampah hanya akan menjadi masalah abadi. Itulah kenapa dibutuhkan usaha bersama agar masalah ini bisa teratasi.
Urgensi Sampah Sebagai Persoalan Global
Secara global, sekitar 1,3 miliar ton sampah dibuang setiap tahunnya. Di negara-negara berkembang, jumlah sampah yang dibuang terus meningkat karena pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat. Di sisi lain, negara-negara maju juga masih terus berjuang dengan jumlah sampah yang masih tinggi.
Kurangnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan praktik pembuangan yang tidak memenuhi standar menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Urgensi untuk mengatasi masalah sampah pun kian meningkat. Jika terus seperti ini, sampah dapat menimbulkan masalah jangka panjang bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah sampah, dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak. Ini termasuk peningkatan praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, pengembangan teknologi untuk mengurangi sampah, serta dukungan kebijakan yang memfasilitasi pengurangan sampah dan pemanfaatan sumber daya secara bijak.
Semua pihak harus bekerja sama, baik pemerintah, perusahaan dan masyarakat. Hanya dengan cara ini, lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang bisa diwujudkan.
Mengenal Hari Peduli Sampah Nasional
Hari Peduli Sampah Nasional merupakan hari yang didedikasikan khusus untuk mempromosikan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan memfokuskan perhatian masyarakat pada masalah sampah dan pengelolaannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah dan mempromosikan gaya hidup yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Hari Peduli Sampah Nasional biasanya dirayakan setiap tanggal 21 Februari dengan berbagai macam aktivitas, seperti gerakan membersihkan sampah, acara edukasi dan lomba. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah sampah dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
Cara ITO EN Berkontribusi di Hari Peduli Sampah Nasional
ITO EN menyadari bahwa sampah merupakan masalah bersama. Sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan praktik bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan, berikut beberapa upaya yang kami lakukan di Jepang.
1. Kebijakan penggunaan plastik yang lebih ramah lingkungan
ITO EN memiliki kebijakan plastik yang ramah lingkungan. Untuk menekan produksi sampah plastik, kami menggunakan pendekatan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).
Botol kosong dan limbah lain dikumpulkan melalui basis penjualan. Semua limbah tersebut kemudian didaur ulang secara profesional. Semua dilakukan dengan basis ISO 14001.
2. Sistem daur ulang daun teh bekas
ITO EN selalu berupaya untuk menekan sampah dalam setiap operasional produksi. Selain melalui daur ulang kemasan, kami juga memastikan bahwa tidak ada daun teh yang terbuang percuma.
Kami memanfaatkan sebagian teh yang tidak lolos quality control sebagai pupuk dan pakan ternak. Dengan sistem daur ulang yang unik, kami juga menggunakan sebagian daun teh bekas sebagai komponen dalam berbagai macam produk, seperti resin, bahan bangunan dan kertas.
3. Botol PET ringan ramah lingkungan
Kami menggunakan metode pembuatan yang disebut NS System untuk Oi Ocha yang merupakan singkatan dari Non-Sterilant atau tanpa menggunakan bahan kimia untuk mensterilkan botol PET. Dengan metode ini, air yang digunakan jadi lebih sedikit. Berat botol PET juga berkurang 30%. Jadi selain meningkatkan cita rasa, NS System juga lebih ramah lingkungan.
Dengan komitmen dan tindakan nyata, ITO EN yakin bahwa perusahaan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi masalah sampah. Ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan komitmen dari semua pihak, kita dapat memastikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.