Pradiabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai kategori diabetes. Meski sering kali tanpa gejala, pradiabetes adalah tanda peringatan yang tidak boleh diabaikan. Dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup sehat, risiko diabetes tipe 2 dan komplikasi serius lainnya dapat diminimalkan.
Apa Itu Pradiabetes?
Pradiabetes terjadi ketika tubuh mulai kehilangan kemampuan mengatur kadar gula darah secara optimal. Berdasarkan data medis:
- Gula darah puasa pada pradiabetes: 100–125 mg/dL.
- Gula darah dua jam setelah makan: 140–199 mg/dL.
- HbA1c: 5,7–6,4%
Jika tidak ditangani, sekitar 60% individu dengan pradiabetes berpotensi mengidap diabetes tipe 2 dalam waktu 10 tahun.
Cara Deteksi Dini Pradiabetes
Risiko pradiabetes meningkat jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat diabetes. Pemeriksaan rutin disarankan untuk individu dengan riwayat keluarga.
Dilakukan setelah puasa minimal 8 jam, tes ini dapat dilakukan di puskesmas, laboratorium, atau menggunakan alat mandiri di rumah.
Tes HbA1c mengukur kadar gula darah rata-rata selama 2–3 bulan terakhir. Tes ini dianggap lebih akurat karena tidak dipengaruhi oleh fluktuasi harian kadar gula darah. Hasil HbA1c antara 5,7–6,4% menunjukkan adanya pradiabetes.
Dilakukan dengan meminum larutan glukosa, lalu mengukur kadar gula darah dua jam kemudian. Hasil antara 140–199 mg/dL menunjukkan pradiabetes.
Meski sering tanpa gejala, tanda seperti kelelahan, rasa haus berlebih, sering buang air kecil, dan penglihatan kabur dapat menjadi indikasi.
Siapa yang Perlu Deteksi Dini?
Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami pradiabetes, antara lain:
- Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
- Individu berusia 40 tahun ke atas.
- Mereka yang jarang berolahraga.
- Wanita dengan riwayat diabetes gestasional atau sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Langkah Pencegahan Setelah Deteksi
Jangan panik jika hasil pemeriksaan menunjukkan pradiabetes, kita dapat mengambil langkah pencegahan seperti:
- Makan sehat: Kurangi konsumsi gula, perbanyak serat, buah, sayuran, minum teh hijau tawar.
- Olahraga rutin: Jalan kaki 30 menit sehari sudah cukup efektif.
- Kontrol berat badan: Menurunkan berat badan dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
- Atur stres dan tidur: Kesehatan mental juga berperan dalam mengatur kadar gula darah.
Pradiabetes bukanlah akhir, melainkan kesempatan untuk mencegah diabetes tipe 2. Dengan pemeriksaan sederhana seperti gula darah puasa, HbA1c, atau TTGO, serta perubahan gaya hidup sehat, kesehatan jangka panjang dapat dijaga. Mencegah lebih baik daripada mengobati, jadi lakukan langkah pencegahan mulai sekarang.
Bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Anda agar mereka juga mengetahui pentingnya deteksi dini pradiabetes. Ikuti akun sosial media kami di Instagram, X, TikTok, Facebook, dan YouTube ITO EN Indonesia untuk mendapatkan informasi paling update mengenai produk unggulan dari ITO EN. Mari bersama-sama menjaga kesehatan dengan cara yang alami dan menenangkan!