Jenis-Jenis Green Tea Dari Jepang
Buat para pecinta teh hijau dari Jepang, sudah tahu belum ragam jenis dan perbedaannya? Jepang telah berhasil membawa pembuatan teh ke tingkat yang berbeda loh daripada negara produsen teh lainnya. Jepang juga sukses mempertahankan kualitas terbaik produksi tehnya (artisan tea).
Berikut ini adalah 6 jenis teh hijau di Jepang yang paling dikenal:
Matcha
Matcha adalah daun teh hijau yang digiling sampai sangat halus, prosesnya cukup rumit dan memakan waktu yang cukup lama. Tidak semua daun teh hijau dapat diproses menjadi matcha. Hanya teh hijau yang telah melalui proses peneduhan (shading) dalam kurun waktut tertentu sajalah yang diproses untuk dijadikan matcha. Daun teh yang menjadi bahan baku matcha ini disebut tencha.
Rasa dari matcha juga sangat unik dan umaminya tidak dapat dibandingkan dengan teh lain yang diproduksi di seluruh dunia. Tampilannya juga sangat berbeda, meskipun sering disalahartikan sebagai bubuk teh instan. Matcha yang murni seluruh daunnya diproses, ditumbuk hingga sangat halus. Matcha bila diseduh dan didiamkan akan menimbulkan endapan. Jadi hati-hati tertukar dengan yang bubuk teh instan ya! Analogi di kopi, seperti kopi bubuk ground coffee di sering dijumpai di kafe- kafe versus kopi bubuk instan.
Sencha
Sencha adalah jenis teh hijau yang juga umum ditemukan di Jepang. Teh ini mencapai 70% dari produksi teh di Jepang. Nah, seperti yang pernah di bahas pada artikel sebelum (cek: Perkembangan Teh di Jepang Selama Berabad-Abad) terdapat proses pengukusan yang diperkenalkan di Uji oleh Soen Nagatani pada artikel tersebut. Pengukusan adalah proses dari pembuatan teh ini. Selain itu yang membuat teh ini istimewa, karena lama waktu pengukusan teh sangat menentukan dan memengaruhi rasanya. Pengukusan yang dilakukan dalam waktu 20 detik pertama akan menghasilkan warna yang terang, ringan (light) dan juga aroma yang cukup kuat. Jika pengukusan lebih lama (lebih dari 160 detik) maka akan memecah daun lebih banyak menghasilkan teh berwarna sedikit lebih gelap, diikuti dengan rasa yang lebih kuat. Jadi sesuai dengan namanya yah, Sencha secara harfiah berarti teh (茶) yang dipanggang (煎)
Genmaicha
Genmaicha juga merupakan teh yang unik loh! Genmaicha adalah teh yang terbuat dari campuran Sencha dengan tambahan brown rice (beras coklat) panggang sehingga berbentuk kembung. Secara historis, campuran teh ini muncul sebagai cara untuk membuat komoditas teh menjadi lebih mahal. Cara untuk melangkah lebih jauh yang dibuat turun temurun oleh kaum miskin di Jepang yang berusaha menghemat persediaan teh mereka dengan menambahkan beras. Genmaicha kini menjadi salah satu jenis teh yang terkenal di Jepang. Menjadi semakin populer di seluruh dunia, menjadi favorit para pecinta teh. Terkadang teh ini juga sering disebut sebagai “popcorn tea” karena rasa “popcorn” yang tersembunyi di balik kenikmatan teh tersebut.
Hojicha
Hojicha juga berasal dari daun teh hijau yang telah dipanggang dalam panci porselen di atas api arang dengan api yang besar dalam waktu beberapa menit. Umumnya Hojicha menggunakan daun teh hijau dari akhir musim panen (dikenal dengan sebutan bancha). Daunnya berwarna kemerahan hingga coklat tua dan bukan hanya warna yang menarik untuk dilihat tetapi rasanya juga sangat unik untuk dinikmati! Rasa yang dihasilkan terdapat bau kayu dan kacang-kacangan sesuai dengan warna coklat yang kita lihat dan tidak seperti teh berwarna hijau pada umumnya. Hojicha populer dinikmati pada sore hari: saat sedang atau setelah makan malam, dan sebelum tidur. Hojicha juga banyak dinikmati oleh anak-anak hingga orang tua karena kandungan kafeinnya yang lebih rendah dibandingkan jenis teh lainnya.
Gyokuro
Gyokuro adalah salah satu teh paling berharga di Jepang, dipuja karena kemurnian dan kekayaan rasanya. Tanaman ini ditanam di daerah sekitar Kyoto. Gyokuro diproduksi kurang dari satu persen dari seluruh produksi teh Jepang. Diproduksi hanya dari satu kali panen dalam setahun pada akhir Mei atau pada awal Juni. Dua puluh hari sebelum daun teh dipetik, tumpukkan teh ditutup dengan jarring (teknik peneduhan atau shading). Diyakini, dengan menutup daun-daun teh dengan cara ini akan meningkatkan produksi klorofil (pigmen yang membuat daun berwarna hijau cerah) dan asam amino yang kaya akan umami teh. Seperti matcha, daun Gyokuro mengandung banyak asam amino L-theanine, yang selain berkhasiat memberikan efek relaksasi, anti-stres serta peningkatan daya konsentrasi, juga memberikan rasa yang nikmat dan manis/umami. Gyokuro juga dikenal sebagai Jade Dew, dan merupakan salah satu teh hijau termahal.
Kukicha
Kukicha juga dikenal sebagai Bocha atau teh ranting. Kukicha sendiri terbuat dari campuran Sencha bahkan terkadang dibuat dengan campuran dari Gyokuro, bersamaan dengan batang daun kuning. Pastinya kita tidak akan mengharapkan teh berkualitas yang baik bukan jika terbuat dari batang daripada tunas dan daun teh? Nah, tetapi Kukicha adalah teh hijau yang ringan, tidak berbau tidak enak, terdapat rasa kacang yang lembut dan terdapat sedikit rasa manis yang nikmat. Selain itu, batangnya tidak mengandung kafein sebanyak daunnya. Kukicha adalah minuman berkafein rendah dan alami.
Buat kalian yang ingin menikmati atau bahkan merindukan suguhan nikmat dari Negeri Sakura, termasuk minuman teh hijaunya, sudah tidak perlu lagi repot-repot pergi ke sana. Di Indonesia telah hadir produk-produk minuman sehat teh tawar dari ITO EN Ultrajaya yang sudah menyediakan beberapa jenis minuman teh terbaik yang disajikan secara otentik dan alamiah. Otentik artinya minuman teh disajikan tanpa penambahan gula maupun pemanis lainnya, sebagaimana minuman ini dinikmati di Jepang. Alamiah artinya minuman teh ini diolah dengan proses seduhan daun teh saja, tanpa campuran bahan-bahan zat aditif maupun artificial flavor (perisa buatan). Jadi, aman diminum setiap hari seperti minum air, dengan rasa nikmat dan kesegaran serta bonus segala khasiat dan kebaikan dari teh.