Tahun Baru Imlek bukan hanya menjadi momen sakral bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Di balik perayaannya yang megah, tersimpan kekayaan tradisi yang sarat akan makna. Menariknya, beda negara, beda juga perayaannya. Ada yang merayakannya dengan ritual doa, ada juga yang memanfaatkannya sebagai momen untuk memupuk semangat kekeluargaan antar komunitas.
1. Pelepasan Lampion di Taiwan
Berbeda dari perayaan di daratan China, di Taiwan masyarakatnya lebih mengikuti tradisi provinsi Fujian. Selama perayaan, Dewa Bumi akan dihormati dengan penuh pengabdian. Namun, ada satu tradisi yang menarik di sini. Saat Malam Imlek tiba, tidak kurang dari ratusan lampion diterbangkan ke udara.
Orang-orang Taiwan akan menulis permohonan atau harapan mereka di atas lampion sebelum melepaskannya ke angkasa. Di bawah gemerlap lampion-lampion yang diterbangkan, tersimpan harapan akan kesuksesan, kebahagiaan, dan kesejahteraan di tahun yang baru.
2. Seollal di Korea Selatan
Seollal, perayaan Tahun Baru Imlek ala Korea Selatan, memang menjadi momen yang penuh makna bagi masyarakatnya. Dalam rangkaian perayaan selama tiga hari berturut-turut, diawali dari persiapan sebelum Imlek, hari H, dan satu hari setelahnya, tradisi penghormatan kepada orang tua dan leluhur menjadi inti dari perayaan ini.
Saat perayaan Imlek, orang Korea akan mengenakan seolbim, yakni pakaian tradisional khusus Seollal. Mereka kemudian berkumpul untuk menikmati tteokguk, yakni sup kue beras yang melambangkan awal tahun yang bersih.
Namun, Seollal bukan hanya soal tradisi seremonial. Ini juga soal kegembiraan dan keluarga. Permainan tradisional seperti yunnori memberi kesempatan bagi semua anggota keluarga untuk bersatu dalam keceriaan, memperkuat hubungan antar-generasi, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
3. Pemilihan Miss Chinatown di Amerika
Di San Francisco, Amerika Serikat, perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya dirayakan dengan pesta dan pertunjukan kembang api. Di sini, Imlek juga dirayakan dengan pemilihan Miss Chinatown USA.
Tradisi pemilihan Miss Chinatown menjadi salah satu sorotan yang tak kalah menarik dari parade barongsai yang juga biasa diselenggarakan saat Tahun Baru Imlek di Amerika. Setiap tahunnya, dalam rangkaian perayaan Imlek, para kontestan dari komunitas Chinatown bersaing untuk mendapatkan gelar bergengsi ini.
Dalam pemilihan Miss Chinatown, para peserta tidak hanya dinilai dari aspek fisik semata. Pengetahuan dan pemahaman akan budaya Tionghoa, serta kontribusi mereka pada komunitas juga turut dinilai.
4. Kongsi dan Wau Bulan di Malaysia
Ada yang menarik dari perayaan Imlek di Malaysia. Di sini, perayaan Tahun Baru Imlek tidak hanya menjadi milik satu etnis, tetapi juga menjadi momen untuk merayakan keberagaman budaya.
Kongsi Raya, demikian perayaan ini disebut, mencerminkan semangat toleransi yang tinggi antar-etnis di Malaysia. Saat Kongsi Raya, masyarakat dari berbagai latar belakang budaya turut berbagi kebahagiaan dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Salah satu tradisi yang menarik dalam Kongsi Raya adalah menerbangkan layang-layang tradisional Malaysia yang disebut Wau Bulan. Tak hanya sekedar hiburan, Wau Bulan juga diyakini membawa keberuntungan bagi pemiliknya.
5. Menggantung Buah Sebagai Dekorasi di Filipina
Di Filipina, perayaan Imlek dirayakan dengan sentuhan khas lokal yang unik. Selain kue keranjang dan angpao yang menjadi ikon perayaan, tradisi menggantung buah sebagai dekorasi juga menjadi pemandangan yang tak terpisahkan.
Menjelang perayaan Imlek, masyarakat Filipina mempercantik rumah mereka dengan menggantung delapan buah berbentuk bulat seperti jeruk, apel, anggur, dan lainnya. Tradisi ini memiliki makna yang dalam, di mana angka delapan dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam budaya Tionghoa. Dengan menggantung buah-buahan bulat, masyarakat Filipina berharap akan membawa keberuntungan, kesejahteraan, dan kebahagiaan bagi keluarga mereka di tahun yang baru.
Meski memiliki akar yang sama, semangat Imlek diekspresikan dengan cara yang berbeda-beda, dan membaur dengan budaya negara setempat. Namun di balik keberagaman ini, tersimpan kekuatan untuk saling menghormati dan memahami satu sama lain sebagai bagian dari umat manusia.