Hojicha memiliki sejarah sebagai salah satu jenis teh hijau yang disukai banyak orang. Dikutip dari bobo.grid.com, hojicha memiliki sejarah yang kaya, telah menarik minat para pecinta teh di seluruh dunia. Ditemukan pertama kali di Jepang pada abad ke-20, Hojicha muncul dari eksperimen seorang pedagang teh Jepang yang ingin menciptakan varietas teh yang unik. Berbeda dengan teh hijau tradisional yang biasanya cukup melalui proses steaming dengan suhu tinggi untuk mencegah oksidasi teh menjadi warna cokelat, Hojicha adalah teh hijau yang dipanggang ( roasted green tea ) sehingga berubah menjadi cokelat keemasan. Proses roasting dengan suhu, waktu dan adukan yang tepat ini menghasilkan rasa teh dengan kedalaman dan kompleksitas cita rasa, disertai oleh aroma yang wangi unik.
Konon awalnya, Hojicha “biasa saja” di Jepang karena rasa dan aromanya yang berbeda dari teh hijau tradisional. Namun, seiring berjalannya waktu, minuman ini mulai mendapat pengakuan dan disukai oleh banyak orang, terutama mereka yang mencari variasi rasa teh yang baru. Produsen teh mulai menyempurnakan teknik pemanggangan untuk menghasilkan campuran Hojicha yang semakin nikmat.
Salah satu faktor utama yang membuat Hojicha populer adalah kandungan kafeinnya yang lebih rendah dibandingkan dengan teh hijau biasa. Menurut hojicha.co, dalam porsi standar satu cangkir hojicha (250 ml), hanya mengandung sekitar 7,7 mg kafein. Hal ini membuat Hojicha menjadi pilihan yang disukai bagi mereka yang sensitif terhadap kafein atau ingin mengurangi konsumsi kafein. Selain itu, rasa ringan dan aroma lembutnya membuat Hojicha cocok dinikmati kapan saja, baik pagi maupun malam hari.
Kemajuan dalam teknologi dan praktik industri teh juga turut mendukung popularitas Hojicha. Proses pemanggangan daun teh semakin ditingkatkan untuk mencapai profil rasa yang seimbang dan aroma yang khas. Akibatnya, Hojicha mendapatkan pujian secara global, meluas di luar batas-batas Jepang.
Dengan daya tariknya yang semakin meningkat di pasar global, Hojicha pun sudah masuk Indonesia sebagai minuman teh tawar sehat dalam kemasan seperti ITO EN Hojicha yang menggunakan daun teh Hojicha berkualitas tinggi, karenanya tetap nikmat tanpa penambahan gula dan pemanis lainnya. Perlu diketahui, sama seperti teh hijau, Hojicha juga diminum tanpa penambahan gula/pemanis di Jepang dan cara minum otentik inilah yang juga mulai diperkenalkan dan disebarluaskan di antara pecinta teh tanah air.
Selain itu, Hojicha juga diadaptasi ke dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti berbagai inovasi lain seperti misalnya es krim Hojicha dan kue dan pastry menggunakan Hojicha sebagai bahan utama. Ini menunjukkan betapa Hojicha telah menjadi bagian penting dari budaya kuliner di berbagai negara.
Selain rasanya yang enak, Hojicha juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Merdeka.com menuliskan bahwa kandungan antioksidan-nya bisa membantu melawan radikal bebas dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mendukung kesehatan jantung. Dengan demikian, Hojicha tidak hanya enak tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.
Sebagai kesimpulan, sejarah Hojicha adalah perjalanan yang menarik dari awal yang sederhana hingga menjadi minuman yang mendunia. Dengan rasa yang ringan, aroma yang lembut, dan manfaat yang baik untuk kesehatan, Hojicha kini menjadi pilihan yang disukai oleh orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan selera. Apalagi sekarang, kamu bisa menikmati Hojicha dengan kualitas terbaik menjadi lebih mudah dengan minuman teh tawar sehat dalam kemasan ITO EN Hojicha.