Turis yang datang berkunjung ke negeri Sakura, pada umumnya ingin merasakan dan mengalami pengalaman menarik selama di sana, khususnya dalam kegiatan tradisional yang penuh dengan nilai seni dan budaya. Salah satunya adalah upacara minum teh. Mereka berani dan bersedia menyiapkan uang lebih agar dapat mendapat pengalaman berharga tersebut.
Apakah ITOfriENd tahu bahwa ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan saat datang dan mengikuti ritual upacara minum teh tersebut?
Berikut adalah beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat upacara berlangsung:
- Melepas sepatu. Ini merupakan manner paling dasar di Jepang. Tidak hanya berlaku di Upacara Teh, tetapi juga berlaku saat ingin masuk ke rumah orang Jepang. Untuk Upacara Teh, wajib pakai kaos kaki. Boleh pakai kaos kaki dengan warna dan motif apapun, namun dianjurkan yang berwarna putih polos.
- Boleh menggunakan pakaian barat seperti kemeja atau sweater, asalkan sopan dan rapi. Pada umumnya di sekitar tempat upacara minum teh, kalian dapat menyewa pakaian Kimono. Mengenakan pakaian kimono saat upacara minum teh berlangsung tentunya akan menjadi sebuah nilai lebih bagi penduduk lokal.
- Pintu-pintu tempat upacara minum teh biasanya termasuk rendah sehingga ITOfriENd perlu membungkukan badan, hingga berlutut. Sikap berlutut memang dilakukan pada saat akan memasuki ruangan upacara minum teh sebagai bentuk hormat.
- Hindari menginjak bagian tengah tatami.
- Sahabat ITOfriENd harus dapat memposisikan diri dengan baik. Saat kalian sedang mengikuti upacara minum teh, terdapat 2 kategori tamu. Pertama adalah tamu sangat dihormati (Shokyaku) yang duduk di paling depan, dan di sampingnya duduk tamu kerhormatan di posisi kedua (Jikyaku). Shoykyaku menjadi wakil dari para tamu untuk memberikan salam dan apresiasi kepada tuan rumah, berkomunikasi dengan tuan rumah selama upacara berlangsung mulai dari pembahasan tema upacara teh saat itu sampai memberikan komentar mengenai kenikamatan teh, makanan dan juga keindahan kesenian lain seperti seni merangkai bunga Ikebana yang ada di ruangan tersebut. Jadi sudah jelas, peranan Shoukyaku sangat penting yaitu agar Upacara Teh bisa berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Baik Shoukyaku maupun Jikyaku tentulah harus orang yang benar-benar memiliki pengetahuan yang dalam mengenai upacara teh, teh, dan juga seni-seni tradisional Jepang yang lain.
Kategori berikutnya adalah seorang tamu biasa yang disebut sebagai Kyaku. Bila kalian pertama kali mengikuti Upacara Teh, disarankan kalian mengambil posisi duduk sebagai Kyaku ini. Perbedaan posisi tamu ini menentukan urutan dari paling pertama hingga terakhir dalam menerima gelas teh.
- Setelah Kyaku, posisi duduk paling belakang ditempati oleh tamu yang disebut Otsume. Tugas Otsume adalah mengembalikan peralatan teh yang diedarkan dengan urutan dari Shoukyaku, Jikyaku sampai ke Kyaku. Biasanya orang ini mengenal cukup dekat baik tuan rumah maupun Shoukyaku sehingga Otsume juga memiliki peran penting lainnya, yaitu sebagai pencair suasana komunikasi antara tuan rumah dan Shouky\aku. Jadi, Otsume juga haruslah seorang tamu yang memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai Upcara Teh.
Bagaimana? ITOfriENd harus lebih berhati-hati yah saat mengikuti ritual minum teh. Meskipun nampak seperti acara rekreasi, kita tetap harus mengikuti jalannya acara dengan benar. Selain itu kita juga diharapkan bisa mengikuti tata cara yang ada dengan penuh rasa hormat, karena sikap taat peraturan dan hormat terhadap tradisi yang berbeda sangat dijunjung tinggi oleh penduduk di Jepang.