Perkembangan zaman yang semakin modern tidak membuat negara Jepang lupa akan budaya dan tradisi yang sudah ada sejak lama.
Jepang merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam, yang tercermin dalam berbagai festival yang dirayakan sepanjang tahun, dari dulu hingga kini. Festival-festival yang biasa dikenal sebagai “matsuri” ini sering kali memiliki akar sejarah dan religius yang dalam, dan masing-masing menawarkan pandangan unik tentang warisan budaya Jepang yang kaya.
Lalu, ada perayaan tradisi festival apa saja, ya, di Jepang? Yuk, ketahui empat macam festival Jepang yang populer dan wajib kamu ikuti saat jalan-jalan ke Jepang!
1. Festival Gion Matsuri
Festival Gion Matsuri (祇園祭) merupakan festival paling terbesar dan meriah di Jepang, yang berlangsung di Kyoto. Festival ini sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu, tepatnya dimulai pada tahun 869. Awalnya, festival ini dilakukan ketika sebuah wabah sedang melanda Kyoto yang ditujukan untuk menghibur para dewa.
Masyarakat Jepang akan memilih satu anak laki-laki sebagai mediator untuk mengirimkan pesan kepada dewa. Anak laki-laki tersebut akan duduk pada salah satu wahana yang disediakan selama festival berlangsung, dengan kaki yang menggantung (tidak boleh menyentuh tanah).
Festival Gion Matsuri biasanya berlangsung selama satu bulan. Sebelum mencapai acara utama, akan dilakukan mikoshi–arai yang merupakan tradisi untuk membersihkan dan mensucikan pikiran serta hati. Selain itu, ada juga yoiyama, yang mana masyarakat Jepang memasang lentera di sepanjang kuil-kuil Gion. Acara yoiyama diramaikan dengan berbagai pertunjukan menarik, tarian tradisional, banyak kegiatan seni, dan dilengkapi dengan makanan khas festival.
Setelah itu, acara utama yang dikenal dengan sebutan Yamaboko Junko dalam festival ini akan dilakukan pada tanggal 17 Juli dan 24 Juli, di mana masyarakat Jepang bersama-sama melakukan pawai sambil membawa wahana Yamaboko.
Yamaboko sendiri berasal dari istilah “yama” yang merupakan kendaraan beroda besar terbuat dari kayu yang dipenuhi dengan hiasan mewah, dan “hoko” yang hampir serupa dengan yama namun menjulang tinggi seperti menara.
2. Festival Salju Sapporo
Festival Salju Sapporo (さっぽろ雪まつり) menjadi festival salju paling besar di Jepang, yang diadakan di kota Sapporo, Hokkaido. Festival ini sudah ada sejak tahun 1950, dipelopori oleh anak-anak muda yang membuat 6 patung salju di Taman Odori. Hingga akhirnya, festival salju Sapporo menjadi festival yang dilakukan setiap tahunnya.
Perayaan festival dilakukan di tiga tempat, yaitu Taman Odori yang menjadi tempat utama festival yang memajang berbagai patung salju dan es berukuran besar. Lalu, ada Susukino yang menampilkan berbagai pahatan patung yang terbuat dari es, dan ada Tsudome yang menyediakan wahana bermain seperti seluncur salju dan golf salju.
Adapun acara pada malam harinya yang diisi dengan pertunjukkan cahaya yang cantik dari hiasan lampu yang dipasang di patung-patung dan pepohonan yang menerangi malam di Sapporo. Kamu juga tentu akan menemukan berbagai makanan lokal khas Jepang sambil menikmati festival.
Festival ini sendiri diadakan selama satu minggu di awal bulan Februari ketika musim dingin tiba. Namun, biasanya pemahatan patung salju dan es sudah dibuat jauh sebelum festival dimulai.
3. Festival Api Nozawa
Festival Api Nozawa, juga dikenal sebagai Festival Api Dosojin Nozawa Onsen, merupakan salah satu perayaan api yang penting di Jepang. Tiap tahun pada tanggal 15 Januari di Nozawa, festival ini terkenal dengan upacara dramatisnya yang dipenuhi dengan api, bertujuan untuk memohon kesehatan, perlindungan dari roh jahat, dan keberuntungan.
Perayaan ini berakar dalam tradisi lokal yang kaya dan penuh perhormatan kepada Dosojin, dewa pelindung yang dipercayai menjaga warga sekitar dari wabah dan bencana lainnya. Momen puncaknya melibatkan pria berusia 25 dan 42 tahun, 2 usia yang dianggap sebagai usia yang tidak menguntungkan.
Pria yang berusia 25 tahun bertanggung jawab merawat pondasi kuil sementara yang berusia 42 tahun melakukan nyanyian dan doa di atasnya, sedangkan masyarakat setempat mencoba membakarnya dengan obor.
Acara ini tidak hanya menyajikan kebudayaan lokal yang kaya, tetapi juga menarik perhatian wisatawan yang ingin merasakan kehidupan, kekacauan, dan simbolisme dari pertunjukan tersebut. Pembangunan kuil, prosesi, dan akhirnya pembakaran menciptakan tontonan yang memukau yang merefleksikan semangat komunitas dan tradisi kuno.
4. Festival Hanami
Berbeda dengan 3 festival yang disebutkan di atas yang merujuk ke masing-masing sebuah festival yang spesifik di suatu tempat tertentu di waktu tertentu, maka istilah ‘festival hanami’ ini secara umum merujuk ke semua kegiatan menikmati mekarnya bunga sakura, yang dilakukan di seluruh penjuru negara Jepang. Secara literal, hanami atau ohanami berarti ‘melihat bunga’ (花見,). Sesuai dengan maknanya, hanami adalah tradisi mengagumi mekarnya bunga sakura.
Di Jepang, hanami juga merupakan simbol kebahagiaan dan kedatangan musim semi. Tradisi ini biasanya dilakukan mulai dari akhir Februari hingga awal Mei, tergantung pada waktu mekar bunga sakura yang tidak sama di setiap wilayah. Kemeriahan setiap festival hanami yang berlangsung di Jepang juga tergantung kondisi cuaca saat itu di masing-masing daerah.
Hanami mempunyai makna mendalam bagi masyarakat Jepang. Mekarnya bunga dan penumpahan bunganya diinterpretasikan sebagai simbol siklus kehidupan. Oleh karena itu, hanami tidak hanya menjadi ajang pesta saja, namun juga menjadi momen untuk introspeksi diri. Orang Jepang biasanya berkumpul bersama keluarga, teman, atau rekan kerja untuk menikmati keindahan mekarnya bunga sakura sambil menikmati makanan dan minuman. Mekarnya bunga sakura yang hanya terjadi 1-2 hari dalam 1 tahun, membuat banyak orang tidak mau melewatkan momen ini.
Begitu banyaknya festival hanami ini dirayakan di banyak tempat, sehingga bila kalian tanya orang Jepang mana yang terbaik, mereka akan memberikan jawaban yang berbeda-beda berdasarkan pengalaman mereka masing-masing. Setiap tahun, berbagai website Jepang mengeluarkan informasi ranking terbaik untuk festival hanami yang juga berbeda-beda urutannya. Membingungkan bukan? Agar tidak pusing, nih khususnya buat kalian yang pertama kali jalan-jalan ke Jepang, ada 5 tempat menikmati hanami yang kami rekomendasikan, yaitu: Ueno Park, Yoyogi Park, Meguro-gawa (Tokyo), Osaka Castle (Osaka) dan Yoshino-yama (Nara)
Demikianlah 4 festival Jepang yang wajib kalian kunjungi bila kalian sedang menjadi turis di sana, baik itu sebagai turis asing atau turis lokal. Dalam merayakan keanekaragaman budaya dan tradisinya, berbagai festival Jepang menjadi cerminan yang indah akan warisan sejarah dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Setiap festival menghadirkan momen yang mempesona dan memikat baik para masyarakat Jepang hingga para wisatawan.
Sebagai cerminan sikap hormat terhadap alam, leluhur, dan satu sama lain, festival-festival Jepang bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga peluang untuk merefleksikan makna kehidupan dan menjalin hubungan yang lebih dalam dengan dunia di sekitar kita.
Melalui perayaan ini, Jepang juga mengajarkan kita akan pentingnya menjaga tradisi sambil terbuka pada pengaruh-pengaruh baru dari dunia luar.
Jangan ketinggalan informasi terbaru dari ITO EN Indonesia, dengan mengikuti kami di Instagram, X, TikTok, dan Facebook, serta subscribe channel YouTube kami untuk mendapatkan berbagai informasi terkait promo eksklusif hingga berita ter-up–to–date. Yuk, follow sekarang juga!