Gula adalah salah satu komponen utama dalam banyak makanan olahan dan minuman manis. Meskipun gula memberikan energi cepat yang dibutuhkan oleh tubuh, konsumsi berlebihan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan, salah satunya pada sistem pencernaan
Sistem pencernaan manusia dipenuhi oleh triliunan mikroorganisme yang disebut mikrobiota usus yang berperan penting dalam proses pencernaan, penyerapan nutrisi, dan menjaga keseimbangan sistem imun. Sayangnya, asupan gula yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota ini, yang pada gilirannya memicu gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), perut kembung, diare, atau sembelit.
Konsumsi gula yang berlebihan juga terkait erat dengan peningkatan peradangan dalam tubuh, termasuk di saluran pencernaan. Ketika tubuh menerima asupan gula yang tinggi, kadar insulin akan meningkat untuk membantu mengelola lonjakan gula darah. Peningkatan kadar insulin ini memicu respons inflamasi yang dapat merusak jaringan tubuh, termasuk usus.
Peradangan tidak hanya merusak sistem pencernaan, tetapi juga mempengaruhi penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketika lapisan usus rusak akibat peradangan, kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin dan mineral menjadi terganggu atau malabsorbsi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Konsumsi gula berlebih sering kali dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan obesitas. Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk berbagai gangguan pencernaan, seperti refluks asam lambung (GERD). Gula, terutama dalam bentuk minuman manis, berkontribusi pada penumpukan lemak di sekitar organ, termasuk hati. Selain itu, gula dapat mengurangi sensasi kenyang, membuat seseorang cenderung makan berlebihan. Kombinasi antara konsumsi kalori berlebih dari gula dan kebiasaan makan berlebihan ini dapat memperparah gangguan pencernaan dan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan lainnya.
Untuk menjaga kesehatan pencernaan, penting untuk mengontrol asupan gula harian. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman olahan yang tinggi gula tambahan dan pemanis buatan. Pilih minuman tanpa gula dan pemanis seperti teh tawar sehat ITO EN.
- Memperbanyak konsumsi serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk mendukung keseimbangan mikrobiota usus.
- Olahraga rutin, minimal selama 30 menit setiap hari. Olahraga teratur bisa membantu tubuh mengendalikan kadar gula dalam darah, membuat lonjakan insulin bisa diminimalisir, sehingga mengurangi risiko serangan inflamasi usus. Olahraga rutin juga membantu mengurangi konstipasi dan membuat BAB menjadi lebih rutin.
Jika artikel ini bermanfaat, bagikan kepada teman dan keluargamu agar mereka juga mengetahui pengaruh gula dengan kesehatan pencernaan. Ikuti juga akun sosial media kami di Instagram, X, TikTok, Facebook, dan YouTube ITO EN Indonesia untuk mendapatkan informasi paling update mengenai produk unggulan dari ITO EN. Mari bersama-sama menjaga kesehatan dengan cara yang alami dan menenangkan!