Setiap negara memiliki tradisi tahun barunya masing-masing. Misalnya saja antara Indonesia dengan Jepang. Di Indonesia, tahun baru identik dengan meniup trompet sambil berkumpul bersama keluarga dan teman. Di Jepang, ada tradisi meletakkan hiasan di depan rumah.
Tradisi tersebut bukan sekadar untuk seru-seruan. Beberapa tradisi tahun baru juga menyimpan nilai-nilai yang sarat pembelajaran. Tapi antara tahun baru di Indonesia dan di Jepang, apa saja sih bedanya?
- Di Jepang libur tahun baru lebih panjang
Tahun baru punya tempat yang istimewa di hati masyarakat Jepang. Bahkan bisa dikatakan, tahun baru adalah salah satu libur terpenting di negeri tersebut. Hal ini bisa dilihat dari waktu libur tahun baru di Jepang yang terbilang panjang. Biasanya, libur tahun baru di Jepang dimulai di tanggal 29 Desember sampai 3 Januari.Di Indonesia, libur tahun baru jauh lebih pendek. Tahun baru hanya dirayakan satu hari saja, yakni di tanggal 1 Januari. Namun di malam tanggal 31 Desember, toko dan supermarket umumnya tutup lebih awal sebagai persiapan perayaan malam tahun baru. - Tradisi meniup trompet di Indonesia
Meniup trompet merupakan salah satu tradisi khas masyarakat Indonesia. Malam tahun baru rasanya kurang lengkap jika tidak ada trompet. Beberapa hari jelang tahun baru, trompet biasanya banyak diperdagangkan. Modelnya pun sangat beragam.Sama seperti kembang api, trompet biasanya dibunyikan sebagai tanda pergantian tahun. Karena itulah, beberapa detik jelang tahun baru suara trompet terdengar bertaut-tautan.Berbeda sekali dengan di Jepang, di mana mereka menyambut Tahun Baru tanpa adanya kemeriahan dan keramaian di luar. Dinginnya hawa musim dingin di luar, apalagi malam hari, membuat orang Jepang berpikir panjang untuk melakukan aktifitas seperti yang umum kita jumpai di Indonesia. Beberapa kuil dan tempat umum lainnya di Jepang membagikan sup hangat di malam hari, ditujukan untuk siapa saja, terutama untuk kaum homeless atau mereka yang kurang mampu. Semua ini dilakukan secara khidmat tanpa ada hiruk pikuk kembang api, musik atau keramaian lainnya.
- Tradisi menghias rumah Kadomatsu dan Shimenawakazari
Jelang tahun baru, masyarakat Jepang memiliki tradisi meletakkan hiasan di depan rumah yang disebut Kadomatsu dan Shimenawakazari. Biasanya, tradisi ini dilakukan pada tanggal 28 dan 30 Desember.Hiasan tidak boleh diletakkan di tanggal 29 dan 31 Desember. Jika meletakkannya di tanggal 29 Desember, orang Jepang percaya musibah akan datang. Sedangkan jika diletakkan pada tanggal 31 Desember, hal tersebut dianggap mendahului dewa.Masyarakat Jepang percaya bahwa Kadomatsu dan Shimenawakazari mampu menghubungkan dunia manusia dengan dunia para dewa. Dengan meletakkan hiasan di depan rumah, harapan dan impian mereka diharapkan bisa terkabul. Namun setelah selesai, hiasan harus dibuang dan dibakar di kuil, tidak boleh di sembarang tempat.
- Menyambut tahun baru dengan menerbangkan lentera
Tradisi menerbangkan lentera umum dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Pada malam tahun baru, di Borobudur biasanya diadakan acara festival lentera. Cahaya lentera menghiasi langit di kawasan tersebut. Hal ini banyak menarik wisatawan, baik lokal maupun internasional.Selain festival lentera, pertunjukan pentas seni juga turut meramaikan malam tahun baru di Borobudur. Biasanya, pertunjukan pentas seni diselenggarakan di pelataran Candi Borobudur. - Memukul genta tahun baru di kuil
Tahun baru di Jepang banyak dimanfaatkan sebagai momen pemurnian diri. Salah satunya adalah tradisi memukul genta di kuil-kuil Buddha secara khidmat. Tradisi ini biasanya dilaksanakan di seluruh kuil Buddha di Jepang.Setiap akhir tahun, genta kuil akan dipukul sebanyak 108 kali. Dipukulnya genta kuil merupakan lambang usaha melepaskan diri dari 108 godaan dunia yang diajarkan dalam agama Buddha. Dengan memukul genta kuil, diharapkan semua dosa yang melekat bisa terlepas. Hal ini dilakukan sebagai bentuk persiapan memasuki tahun yang baru sebagai pribadi yang bersih dari dosa-dosa masa lalu.Tahun baru bukan cuma soal seru-seruan atau bersenang-senang. Meski ada beberapa perbedaan, perayaan tahun baru di Indonesia dan Jepang sama-sama menyimpan harapan akan masa depan yang lebih cemerlang.