4 Jenis Roasted Tea (Teh Panggang) Jepang yang Nikmat dan Rendah Kafein

4 Jenis Roasted Tea (Teh Panggang) Jepang yang Nikmat dan Rendah Kafein

Teh panggang merupakan minuman alami dari bahan daun, biji-bijian, atau bunga yang diproses dengan pemanggangan atau sangrai hingga mengeluarkan aroma dan warna tertentu. Minuman ini bisa dinikmati hangat maupun dingin. Walaupun belum se-terkenal teh-teh yang lain, teh panggang asal Jepang bisa menjadi alternatif dan pengalaman baru untuk menikmati teh. Apalagi khasiatnya yang tidak kalah baik untuk kesehatan.

Sebagian orang mungkin belum banyak yang memahami bagaimana proses pembuatan teh panggang jepang. Di balik rasa menenangkannya, terdapat proses panjang dan penuh ketelitian dalam pembuatannya.

Pemrosesan teh dilakukan dengan sepenuh hati dan kecermatan tinggi. Tak heran jika roasted tea (teh panggang) Jepang menghasilkan rasa dan aroma khasnya yang menggugah selera.

Untuk ITOfriENd yang tertarik menjelajahi dunia rasa dan aroma teh panggang yang otentik, mari kenali 4 jenis teh panggang Jepang yang nikmat dan rendah kafein di bawah ini!

1. Hojicha

Hojicha (ほうじ茶, 焙じ茶) merupakan teh hijau dari Jepang yang diproses dengan cara memanggang jenis sencha atau teh varietas lainnya. Teh hojicha berasal dari Kyoto pada era 1920-an, sebagai inovasi baru dalam dunia teh Jepang.

Hojicha memiliki warna cokelat keemasan yang membuatnya berbeda dengan teh hijau yang lain. Rasa lembut, ringan, dan aroma khas dari teh hojicha mampu memanjakan lidah di setiap tegukan.

Tak hanya dari segi rasa, hojicha juga memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Kandungan theanine dalam teh memberikan efek relaksasi yang nyaman bagi tubuh.

Orang Jepang umumnya menikmati hojicha murni, yaitu dengan menyeduh daun teh tanpa tambahan gula, madu, pemanis lain, atau susu. Dengan begitu, cita rasa dan aroma panggang khas hojicha yang unik bisa dinikmati secara maksimal.

Baca Juga  5 Filosofi Hidup Orang Jepang untuk Hidup Lebih Bermakna

2. Genmaicha

Bagi ITOfriENd yang mencari jenis teh asal Jepang yang melalui proses pemanggangan dan rendah kafein selain hojicha, genmaicha bisa menjadi pilihan yang tepat. Genmaicha (玄米茶) dibuat dengan campuran beras cokelat (yang masih berkulit ari). Nama “genmaicha” bermakna “beras cokelat”. Teh ini diolah dengan direndam, dikukus, dipanggang, lalu dicampur dengan sencha (atau teh lain) dalam perbandingan sekitar 50:50.

Perpaduan sencha dan beras cokelat ini menghasilkan cita rasa unik, perpaduan antara gurih dari beras cokelat panggang dan rasa segar dari sencha. Selain itu, kandungan kafein genmaicha relatif lebih rendah karena campuran beras cokelat, sehingga cocok untuk penikmat teh yang menyukai kadar kafein rendah dalam sajian tehnya.

3. Mugicha

Jenis teh panggang lainnya ada mugicha atau barley tea. Barley adalah biji barley (Hordeum vulgare) atau sering disebut jelai/jali oleh masyarakat Indonesia. Biasanya, masyarakat Indonesia menggunakan biji barley sebagai bahan dasar pembuatan roti, sereal, hingga makanan pencuci mulut (dessert).

Di Jepang, biji barley digunakan untuk membuat minuman teh sejak zaman Heian (794-1185), jauh sebelum teh hijau populer di Jepang.

Proses pembuatan mugicha (麦茶, むぎちゃ) atau barley tea melibatkan pemanggangan  biji barley dua kali, hingga aroma kuat muncul dan warnanya berubah kecoklatan. Setelah itu, teh bisa diseduh menggunakan air panas.

Masyarakat Jepang sering menyeduh mugicha atau barley tea ini tanpa menambahkan gula/pemanis buatan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal. Selain menyehatkan, teh ini juga mampu menghilangkan dahaga lebih cepat dan membantu tidur lebih lelap karena tidak mengandung kafein sama sekali (zero caffeine), membuatnya aman dikonsumsi anak-anak, lansia, ibu hamil hingga ibu menyusui.

Baca Juga  Sejarah Lahirnya Teh Manis di Indonesia. Perlukah Warisan Budaya ini dilestarikan?

4. Sobacha

Teh soba atau dikenal sebagai sobacha (そば茶) merupakan teh yang terbuat dari biji-bijian, daun, atau bunga dari tanaman Fagopyrum esculentum (buckwheat) yang dipanggang. Buckwheat atau gandum kuda ini merupakan bahan baku mie soba. Sobacha termasuk teh herbal dan lazim dikonsumsi bukan hanya di Jepang, melainkan juga di Korea (memil-cha) dan China (kuqiao-cha).

Teh sobacha ini memiliki warna kuning keemasan dan cita rasa yang ringan dan khas, dengan aroma wangi, gurih dan rasa manis seperti kacang (nutty). Di Jepang, sobacha populer karena memiliki manfaat kesehatannya, seperti membantu mengontrol kadar gula darah, menjaga kesehatan tubuh, dan melancarkan pencernaan. Karena bukan berasal dari daun teh, sobacha juga bebas kafein. Namun perlu diperhatikan jika kami punya alergi terhadap kacang-kacangan.

Itulah pembahasan mengenai 4 jenis roasted tea (teh panggang) Jepang yang bisa kamu coba. Jadi, manakah yang akan ITOfriENd coba? Hojicha, genmaicha, mugicha, atau sobacha? Apapun pilihanmu sebaiknya konsumsi teh dengan meniru kebiasaan orang Jepang yaitu tanpa menambahkan gula/pemanis buatan agar mendapatkan cita rasa yang otentik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *