matcha terbuat dari apa

Matcha Terbuat dari Apa? Ciri-Ciri Matcha Asli dan Kandungannya

Matcha mengalami lonjakan popularitas di Indonesia berkat inovasi minuman modern. Selain rasanya yang khas, matcha juga diminati karena manfaat kesehatannya. Nah, artikel ini akan menjelaskan sekilas tentang bubuk hijau populer ini. Mulai dari ciri fisik (tekstur, rasa, aroma), terbuat dari apa bahan asli matcha, hingga manfaat, dan perbedaanya dengan green tea (ocha/teh hijau).

Sekilas Mengenal Matcha dan Ciri-Cirinya

Matcha merupakan jenis teh hijau Jepang yang pada zaman dahulu digiling secara tradisional dengan penggilingan batu (stoneground) menjadi bubuk halus. Matcha Jepang memiliki rasa yang kaya, berserat (vegetal), umami kuat, kental, tidak pahit, tidak masam, dan ada sedikit sentuhan rasa manis di mulut.

Selain itu, aroma matcha berkualitas terasa segar, seperti tanaman (grassy), agak manis, dan tidak apek. Jika dilihat secara kasat mata, matcha bertekstur bubuk halus kering dan berwarna hijau terang yang cerah, menandakan standar tinggi. Jika disimpan dalam waktu lama, warnanya bisa berubah menjadi hijau kusam.

Agar aroma, rasa, dan tekstur khasnya tahan lama, cara menyimpan matcha perlu diperhatikan. Matcha sebaiknya diletakkan di wadah tertutup rapat di tempat yang gelap, sejuk, dan kering.

Matcha Terbuat dari Apa? Simak Proses Pembuatannya!

Menurut ITO-EN Global, matcha dibuat dari daun teh (Camellia sinensis) yang disebut Tencha yang ditanam dan diperlakukan dengan penuh kehati-hatian dengan metode Kultur Tertutup (membuat jaring atau net berwarna gelap dengan tujuan menghalangi sinar matahari langsung). Metode ini memungkinkan produksi klorofil lebih maksimal sehingga daun berwarna lebih hijau, kaya klorofil, antioksidan, kadar theanin, dan kafein. 

Semak daun teh ditutup dengan penghalang untuk meminimalkan paparan sinar matahari pada tanaman selama lebih dari 20 hari. Setelah dipanen, daun teh segera dikukus (untuk menghentikan perubahan warna daun) dan dikeringkan (menjadi tencha). Tencha kemudian digiling dengan alat penggiling batu tradisional menjadi bubuk. Proses ini memungkinkan matcha lebih kuat, dengan rasa khas dan alami.

Baca Juga  Mengenal Nihoncha No Hi, Belajar Menghargai Teh di Hari Teh Jepang

Kandungan Nutrisi dan Gizi dalam Bubuk Matcha

Salah satu kandungan gizi yang paling dikenal dari matcha adalah kandungan antioksidannya. Theanine (asam amino) merupakan jenis antioksidan yang terdapat pada matcha, yang mampu memberikan efek relaksasi pada tubuh. Selain itu, matcha juga mengandung katekin hingga kafein.

Manfaat Matcha Untuk Kesehatan

1. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

Matcha mengandung theanine, asam amino yang meningkatkan aktivitas otak yang berhubungan dengan relaksasi dan fokus mental. Theanine bekerja sama dengan kafein untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi tanpa menyebabkan kegelisahan.

2. Membantu Menurunkan Berat Badan

Katekin dalam matcha membantu metabolisme dan meningkatkan pembakaran lemak tubuh. Namun matcha hanya mendukung pengurangan lemak secara perlahan. Olahraga dan pola makan yang teratur tetap diperlukan untuk menurunkan berat badan secara efektif.

3. Mengandung Antioksidan yang Tinggi

Matcha memiliki jumlah antioksidan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teh hijau biasa sehingga bermanfaat untuk menjaga kesehatan secara alami.

Cara Menyeduh Matcha

Jika teh biasa cukup diseduh dengan air mendidih, maka matcha dibuat dengan cara berbeda. Menyeduh matcha membutuhkan peralatan khusus berupa pengocok bambu atau chasen (茶筅) dan cangkir/cawan teh. Saat ini chasen bisa diganti pengocok elektrik (electric whisk/frother) karena lebih praktis.

Metode pembuatan matcha dilakukan dengan cara menuang bubuk matcha ke dalam cawan, lalu menambahkan air panas dan mengaduknya dengan chasen atau frother hinga larut dan menghasilkan matcha dengan tekstur lembut dan sedikit berbusa.

Dalam budaya Jepang, proses menyiapkan, menyajikan, dan menyeruput matcha menjadi bagian sakral dari upacara minum teh di Jepang, dikenal sebagai Chanoyu (茶の湯).

Apakah Matcha Boleh Diminum Setiap Hari?

Menurut Alodokter, matcha boleh dikonsumsi setiap hari asalkan tidak melebihi 4 sendok teh per hari. Meskipun berpotensi bermanfaat bagi kesehatan, matcha sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang wajar agar manfaat dari matcha bisa kamu rasakan secara optimal.

Baca Juga  Minuman Tinggi Gula yang Wajib Dihindari, Apa Saja Sih?

Apakah Matcha dan Green Tea itu Sama?

Meski dibuat dari tanaman (Camellia Sinensis) yang sama, matcha dan green tea (ocha/teh hijau) merupakan dua minuman yang berbeda. Ada beberapa perbedaan antara matcha dan ocha, di antaranya adalah:

1. Proses Produksi

Meskipun berasal dari tumbuhan teh yang sama (Camellia sinensis), matcha dan ocha memiliki proses produksi yang berbeda. Daun teh hijau untuk matcha, disebut tencha, ditanam di bawah jaring-jaring gelap yang menghalangi sinar matahari langsung. Ini meningkatkan kandungan klorofil dan asam amino, menghasilkan daun teh dengan warna hijau cerah dan rasa umami yang kuat. Karena proses ini, hasil panen tencha sedikit, membuat harga matcha lebih mahal. Setelah dipanen, daun teh digiling menjadi bubuk.

Sedangkan daun teh untuk ocha dipetik tanpa penghalangan sinar matahari. Dalam proses pengeringan, tencha dan ocha juga berbeda. Ocha melalui proses ‘pemijatan’ daun teh, yang bisa memakan waktu hingga enam jam secara tradisional, tetapi sekarang dipersingkat menjadi sekitar satu jam dengan mesin modern. Hasil akhirnya adalah daun teh hijau ocha utuh yang siap diseduh, tanpa digiling menjadi bubuk.

2. Tekstur dan Warna

Tekstur dan warna matcha dan ocha berbeda jelas. Minuman matcha memiliki tekstur kental dan akan mengendap jika didiamkan lama. Warna matcha hijau terang seperti rumput segar. Sedangkan minuman ocha tidak memiliki tekstur seperti teh pada umumnya, dan warnanya kehijauan mendekati kuning.

3. Rasa, dan Aroma

Matcha memiliki rasa kuat dengan umami dan sepat yang khas, karena kandungan klorofil, katekin, dan asam amino yang lebih tinggi. Bentuk bubuknya membuat matcha lebih mudah terekstraksi. Aromanya juga kuat dan mudah dikenali. Sedangkan ocha memiliki rasa yang lebih ringan dengan body kuat, serta aroma yang lebih lembut, memberikan ketenangan saat diminum.

Baca Juga  Shohei Ohtani: Bintang Baseball Jepang yang Menaklukan Amerika

4. Penyajian

Matcha sudah lama digunakan dalam upacara minum teh, dan kini populer dalam minuman modern seperti matcha latte dan matcha yoghurt. Matcha juga digunakan sebagai pewarna alami hijau untuk makanan seperti kue wagashi dan mochi. Kombinasi rasa pahit matcha dan manisnya gula memberikan rasa unik dalam makanan seperti es krim, gelato, puding, dan kue sus (shu cream).

Sedangkan ocha disajikan dalam bentuk daun kering yang diseduh dengan air panas, seperti teh pada umumnya.

5. Nutrisi

Kandungan nutrisi matcha lebih tinggi dibandingkan ocha. Menurut Klikdokter, matcha memiliki antioksidan sebesar 134 mg dan asam amino sebesar 45 mg, sedangkan ocha hanya memiliki antioksidan sekitar 63 mg dan asam amino sebesar 3 mg saja.

Matcha bisa menjadi pilihan tepat bagi penyuka teh karena keunikan rasanya yang lebih kaya dan khasiatnya yang baik untuk kesehatan. Perhatikan juga sebelum mengonsumsi, apakah kamu membeli bubuk matcha asli atau palsu. Saat ini, di Indonesia sudah hadir bubuk matcha asli otentik dari Jepang dari ITO EN yang aman untuk dikonsumsi.

Untuk informasi terbaru mengenai matcha, ocha dan daun teh lainnya, kamu bisa melihatnya di sosial media Instagram, TikTok, X, Facebook, dan Youtube dari ITO EN.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *